Senin, 13 Februari 2017

Sinopsis dan Review Film La La Land

Halo Semuanya... Bertemu lagi dengan saya, yang lagi belajar untuk aktif update blog ini lebih sering. Saya juga ingin merubah tatanan bahasa di postingan sebelum-sebelumnya yang sedikit ngawur. Meskipun yang satu ini masih keselip rasa ngawur nya dikit sih. Tapi semoga pembaca bisa menikmati, wacana yang absurd ini. Oh ya... Untuk bahasan kali ini, enaknya kita mengungkit topik apa ya. Hehehehe sesuai judul di atas, saya masih ingin berbincang-bincang tentang sebuah film yang baru saya tonton.


LA LA LAND



La la land adalah sebuah film dengan genre drama musical, yang menurut saya memiliki nilai lebih diantara film drama musikal yang lain. Saya termasuk penikmat drama musikal, hampir setiap film kalau temanya musik, selalu bisa bikin saya ketagihan. Apalagi yang tokohnya anak remaja sekolahan seperti, camp rock dan high school musical. Alunan musik dan tarian yang dinyanyikan sepenuh hati dengan aktor dan aktris nya pelengkap yang ciamik banget, membuat saya gatal pingin menggerakkan kaki juga, hehehehe

Kembali lagi dengan La la land, diperankan oleh Emma Stone sebagai Mia, dan Ryan Gosling sebagai Sebastian, film ini menyedot perhatian cukup banyak orang karena pasangan pemeran utamanya sudah terbukti memiliki chemistry terbaik di film-film yang mereka perankan. Meskipun saya belum pernah nonton film mereka sih. Tapi setelah melihat film ini, saya yakin dengan pendapat banyak orang tersebut.


Di sini Mia adalah seorang gadis yang memiliki mimpi menjadi seorang aktris, ia sering mengikuti casting demi menggapai impianya tersebut, sambil menunggu pengumuman ia bekerja sebagai barista untuk memnuhi kebutuhan hidupnya, karena ia sendiri hidup jauh dari orang tua. Namun seperti  hal nya hidup yang penuh perjuangan, usaha Mia tidak berjalan mulus begitu saja, ia selalu mengalami kegagalan di setiap casting yang ia lakoni.

Saat Mia diajak oleh ketiga temanya menghadiri sebuah pesta, ia merasa tidak nyaman dengan jalanya pesta tersebut dan diam-diam pulang sendirian. Di saat itulah pertemuan keduanya dengan Sebastian terjadi ( Pertemuan sebelumnya saat mereka berdua berkendara di tengah kemacetan, namun saat itu mereka belum menyadari keistimewaan masing-masing).





Sebastian tengah bermain piano. Dan Mia sangat takjub melihat permainan pianonya. Sebastian sendiri adalah pria menjunjung tinggi idealisme nya sendiri dalam mengagumi musik jazz. Ia lebih suka bermain dan mendengar music jazz yang benar-benar orisinil. Ia memiliki mimpi dapat membuat club jazz sendiri, agar bisa bermain sesuka hatinya unuk menghibur semua orang. Sayangnya keinginanya terbentur dengan fakta bahwa dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.

Alasan mengapa saya begitu mengagumi film ini, karena setiap detik film berjalan hingga film selesai, saya sama sekali tidakmengalami kebosanan. Seperti yang saya jelaskan di post sebelumnya. Bagus tidak nya film menurut saya adalah, ketika saya tidak bertanya dalam hati, kapan film ini akan selesai, hehehehe.

Hal yang berperan penting mengapa film ini menarik diikuti hingga akhir karena komedi yang tidak berlebihan tapi cukup menghibur. Tidak hanya adegan lucu tapi  juga ekspresi dari aktor dan aktrisnya. Emma Stone sangat berhasil memainkan peran mia dengan baik. 



Selain komedi, adegan dance yang divisualisasikan seindah mungkin sangat memanjakan mata penonton. Seperti adegan saat menari di tengah kemacetan, terjun ke air saat menari di lagu someone in the crowd, adegan couple dance Mia dan Sebastian saat dengan lihainya menari tap dance, serta keanggunan khas romantis dansa ala putri disney dengan background lautan bintang di angkasa, sukses membuat saya betapa beruntungnya menjadi Mia yang bisa menari seindah itu bersama seorang pangeran, yang tak lain adalah Sebastian. Pokoknya TOP BGT deh. Hehehehe

Musik orchestra yang menurut saya megah tapi juga fun buat didengerin, membuat saya gak bisa move on buat kembali memutar lagunya, saat tengah menyapu atau cuci piring. Jadi ya sambil nari-nari gitu kayak Mia and Sebastian hehehehe. Ini beberapa lagu di setiap adegan yang bikin hati terpana.

Another Day of Sun



Lagu ini dinyanyikan bersama saat orang-orang berada di tengah kemacetan. Disertai dance seperti flashmob, dari gerakan atletik, dansa, sampai menari di atas mobil. Udah penegn ikut nari aja di adegan ini.

Someone in the Crowd



Ini nih music favorit saya, ada bagian flute yang keren baget di tengah-tengah lagunya.Lagu ini diputar di adegan Mia dan ketiga temanya sedang berada di pesta.

I Ran



 Lagu ini dinyanyikan oleh sebuah band yang salah satu pengiringnya adalah Sebastian. Mia yang mereques lagu tersebut setelah mengenal personil piano band tersebut. Di sini ekspresinya Emma Stone kocak banget.

Lovely Night



Lagu ini sukses mengiringi tap dance yang dilakoni Emma Stone dan Ryan Gosling, diselingi adegan lucu tapi romantis. Lagu ini diputar saat adegan dimana Mia dan Sebastian tengah berjalan untuk  mencari dimana mobil Mia diparkir, saat itu mereka saling mengatakan tidak akan pernah tertarik satu sama lain dengan sangat yakin.


City Of Stars



Yang ini juga lagu favorit saya, sampai cari instrumenya supaya bisa karaokean sendiri hehehehe. Lagu ini paling romantis menurut aku, karena Mia dan Sebastian duduk dan bernyanyi bersama dengan iringan piano yang dimainkan Sebastian sendiri.

Start a Fire



Lagu ini dinyanyikan oleh Jhon Legend berperan sebagai teman SMA Sebastian yaitu Keith di tur pertama mereka dengan Sebastian menjadi pemain pianonya.


The Fools Who Dream



Lagu ini, menurut aku adalah lagu paling nyesek, yaitu saat Mia sudah putus asa dengan semua usahanya. Lagu ini ia nyanyikan di saat menjalankan audisi yang didapatkanya berkat info dari Sebastian. Makna lagu ini dalam banget.  Seseorang yang jatuh bangun demi mimpi-mimpinya karena hidup tidak sesuai dengan kenyataan.

Meskipun berakhir Sad Ending, tapi sebelum film ini berakhir diperlihatkan adegan-adegan yang menjadi harapanya Mia  di masa lalu. Tentang semua yang dilaluinya bersama Sebastian, yah mungkin seandainya kejadian itu benar-benar terjadi di masa lalu. Mia pasti bahagia. Namun suratan hidup dan kenyataan tidak selalu terjadi sesuai harapan. Kalaupun terjadi hal itu akan mengorbankan mimpi salah satu dari mereka. Yaitu Sebastian yang mungkin mimpinya membangun club jazz tidak terwujud. Jadi intinya jika sesuatu yang kita impikan tidak terjadi, pasti akan ada hal terbaik yang lebih kalian butuhkan daripada apa yang kalian inginkan tersebut.

Oh ya film ini disutradai oleh Damien Chazelle, yang juga sukses dengan film sebelumnya berjudul Whiplash, aku udah nonton film nya mungkin lain kali akan saya bahas di postingan berikutnya ya.  

Sedikit info dari wikipedia nih hehehehe...Film ini mendapat banyak pujian dengan pendapatan $90 juta di seluruh dunia. American Film Institute memasukkan film ini ke daftar sepuluh film terbaik tahun 2016.  National Board of Review juga memasukkan film ini ke daftar sepuluh film studio terbaik tahun 2016.  Film ini juga memenangi Critics' Choice Movie Award for Best Picture dan tujuh Golden GlobeFilm Terbaik – Musikal atau KomediSutradara TerbaikAktor Terbaik untuk Ryan Gosling, Aktris Terbaik untuk Emma Stone, Skenario TerbaikMusik Orisinal Terbaik, dan Lagu Orisinal Terbaik ("City of Stars"). Jujur bagi saya penghargaan ini memang sepadan dengan apa yang disuguhkan Damien Chazelle dalam film ini. Karena para penikmat film sangat puas setelah melihat film ini. Bahkan mungkin susah move on dari kisah Mia dan Sebastian.

Oke sekian dulu postingan saya kali ini, sampai jumpa di postingan berikutnya.



Jumat, 03 Februari 2017

Sinopsis and Review Film Animasi : The Book Of LIfe

 Hai... hai ... jumpa lagi dengan saya. Penulis yang sering kehilangan mood dalam menulis . Hehehehe kayaknya belum pantes dibilang penulis juga kali yee. Owh ya ... sebenarnya dari dulu aku pingin banget nulis sinopsis atau review beberapa film yang udah pernah kutonton. Sayanganya nih... aku keburu pesimis duluan sebelum membuatnya diakibatkan bahasaku yang kocar-kacir ini akan membuat reviewnya jadi sekelas abal-abal. Tapi gak papalah yaw, aku gak terlalu bisa membuat rangking dalam penilaian sebuah film. Karena menurutku, setiap akhir cerita dituntaskan, aku selalu merasa puas dan senang setelah menonton sebuah film. Terlepas dari bagaimana aku menikmati isi seluruh film, apakah aku enjoy, apakah aku baper sampai penasaran dan bahkan gak kerasa tiba-tiba aja filmnya udah kelar, atau malah aku mengalami kejenuhan di tengah-tengah, meski akhirnya bernafas lega setelah melihat endingya. Bagiku akhir sebuah cerita selalu menakjubkan dan memiliki unsur magis tersendiri. Itu pendapatku aja loh ya hehehehe
Ok... tanpa cuap-cuap lagi hingga gak nyambung lagi ke materi. Langsung aja aku mau kasih tau beberapa info tentang film yang kemarin aku pantengin terus nih.



The Book Of Life
sumber : www.nerdlikeyou.com

The Book Of Life disutradai oleh Jorge Gutierrez yang ternyata memiliki darah Meksiko loh gaes. Nah di sini sudah jelas cerita film ini mengambil setting tempat yaitu Meksiko. Pembukaan dimulai dengan beberapa murid yang datang ke museum.




Oleh seorang pemandu wanita mereka dibawa ke sebuah tempat yang kesanya rahasia pintunya aja gak terlihat gaes, hehehehe




Nah di tempat itu banyak sekali alat-alat peninggalan rakyat Meksiko zaman dahulu.



Dan di sana mereka juga ditunjukkan sebuah buku yang disebut The Book Of Life(Buku Kehidupan).




Dia juga menunjukkan sebuah peti yang berisi boneka kayu. Boneka kayu tersebut adalah peran yang kisahnya akan diceritakan itu gaes. Makanya di sini para pemeranya digambarkan seperti boneka kayu.




Lalu mulailah si pemandu wanita ini bercerita. Dikisahkan bahwa Meksiko adalah pusat dari alam semesta. Terdapat sebuah kota kecil yang aneh bernama San Angel di tengah Meksiko.




Di alam kematian, tanah yang berisi orang –orang yang selalu diingat dipimpin oleh La Muerte (Kate del Castillo) sifatnya baik gaes dan tempat yang dihuni ini juga sangat indah warna-warni banget apalagi pas Day Of Death berlangsung.

 


Sedangkan pihak tempat yang dilupakan dipimpin oleh Xibalba  (Ron Perlman), sifatnya ini jahat dan tempatnya juga sangat kelam dan menyedihkan. 






Ada pula sang penyeimbang bernama Candle Maker.




Orang-orang yang masih hidup di kota tersebut diceritakan sedang mengadakan sebuah perayaan Day of Death (Hari Orang Mati), hari dimana mereka mengenang orang-orang yang telah meninggal.




Di tengah perayaan itu terlihat tiga orang anak yang sedang bermain, mereka adalah Manolo (Diego Luna), Maria (Zoe Saldana), dan Joaquin (Channing Tatum) . Manolo memimpikan menjadi seorang musisi, meskipun ayahnya lebih memilihnya untuk menjadi matador sebagai tradisi turun temurun keluarga Sanchez. Kasihan ya ...  Maria seorang putri jendral, sedangkan Joaquin putra seorang pahlawan San Angel yang telah meninggal. Mereka ini adalah tiga sahabat dari  kecil, namun kedua laki-lakinya sama-sama ada hati sama Maria (ehem-ehem) .

 


Hal tersebut membuat La Muerte dan Xibalba bertaruh siapa di antara Manolo dan Joaquin yang kelak akan menikahi Maria. La Muerte di pihak Manolo dan Xibalba di pihak Joaquin.




Dan saat diuji dengan penyamaran dari La Muerte dan Xilbaba terbukti kalo Manolo ini punya hati yang tulus gaes.




Sedihnya nih Maria disuruh pergi ke Eropa sama ayahnya agar dia jadi putri yang anggun. 



Singkatnya mereka bertiga bertemu saat udah remaja menuju dewasa. Dan kisah cinta diantara mereka pun berlanjut bersama dengan pertaruhan La Muerte dan Xilbaba, yang akan menentukan nasib mereka dan kota San Angel yang dibayang-bayangi kehancuran karena diserang oleh bandit suruhan Chakal, musuh terbesar mereka.


Jujur aku seneng banget nonton film animasi ini. Soalnya selain mengangkat 

kisah cinta 





persahabatan
 


dan kasih sayang keluarga, 




film ini juga dibumbui musik-musik yang kece badai heehehe. Ditambah dengan guyonan segar yang bisa bikin perut ngakak. Gak semua sih yang bikin pipi gembung tapi rata-rata jokes nya bikin aku senyum-senyum sendiri, nilai plus karena selama cerita berlangsung aku gak mengalami kebosanan selama menonton film ini.




Lagu yang paling romantis versi aku adalah saat Manolo berdiri di luar tepat di bawah kamar Maria sambil bermain gitar. Judulnya  I Love You Too Much. Nih penggalan lirik yang menurut aku super banget.

 


I know I belong
when I sing this song
There's love above love and it's ours
'cause I love you too much

Heaven knows your name and I've been praying
to have you come here by my side
Without you a part of me is missing
Just to make you my whole life will fly


Ada lagi nih lagunya yang menurut aku scene ini paling sedih, menyentuh hati. Soalnya Manolo berhasil mengalahkan kekuatan yang besar dengan sebuah cinta. Judul lagunya Apologi Song



 I am sorry
Toro I am sorry,
Hear my song, and know I sing the truth
Although we were bred to fight, I reach for kindness in your heart tonight

And if you can forgive, and if you can forgive, love can truly live (x2)

Toro, I am frightend, but I'll use my final breath
To tell you that I'm sorry, let us end this dance of death
Two centuries of agony, that to your heart we sent
Here and now with my amends, the senseless killing ends


Satu lagu lagi yang paling berkesan menurut aku yaitu. Lagu di endingngya. Yang ternyata aku baru nyadar aku udah kihat official videonya sebelum aku lihat filmnya. Akhirnya kesampean uga nonton filmya. Yang nyanyi di video clip yang aku tonton waktu itu Us The Duo, pasangan penyanyi paling sweet. Aku sering lihat mereka cover beberap lagu di youtube. Owh ya judulnya How matter where you go. Seperti aku bilang tadi. Akhir yang apalagi happy ending sangat berkesan. Diiringi para pemain yang berdansa, film ini berakhir. Ini Penggalan liriknya

 

I won't let you go
No one can take your place
a couple fights & lonely nights
Don't make it right to let it go to waste

I won't let you fall
I won't let you go
No matter where you are
No matter where you are, I'll be there
No matter where you are
No matter where you are, I'll be there



Hemmmm... menurut aku film ini juara. Soalnya meskipun mereka mengangkat tema kematian, tapi aku jauh dari perasaan takut saat nonton film ini. Memang sih adakesan horor-horror dikit gitu. Tapi gak sebanding sama warna warni tampilanya yang memukau mata. Juga kisah kasih sayang keluarga dan persahabatn yang menyentuh hati. Serta percintaanya yang bikin baper.


Tokoh yang paling aku suka tentu saja Manolo. Di sini dia banyak berkorban demi cintanya gaes. Gak hanya di saat dia hidup aja. Tapi saat di alam kematian pun, dia masih berusaha menyelamatkan pujaan hatinya . Sweet banget deh. Selain itu film ini mengajarkan agar kita lebih berani dalam memilih tujuan hidup yang kita yakini dan mendengar apa yang sesungguhnya kata hati kita inginkan.Pokoknya saya rekomendasikan buat anda-anda yang suka drama yang gak terlalu berat tapi menyentuh, ini cocok banget buat kalian tonton.

Ok sampai di sini dulu ya gaes perjumpaan kita. Kita sambung lagi lain waktu. See you guys.