Jumat, 02 September 2016

Bongkar File Lagu Part 1 :Profil Cassadee Pope

Mulai malas blogging lagi nih kayaknya. Entah mengapa menulis sesuatu jadi sulit banget dilakuin akhir - akhir ini. Entah karena pikiran ruwet. Atau masalah lain yang gak diketahui akarnya kali yeee... hahahaha. Tapi paling nggak setiap kali menulis aku mulai stress sendiri karena gak puas dengan kata-kata yang aku ketik di keyboard. Gak tau tuh, rasanya kayak ada yang kurang pas. Pertama terlalu kaku. Kayak hambar gitu sayur tanpa garam cielah koq malah kayak lirik lagu. Yah pokoknya mungkin aku terlalu banyak mikir nulisnya, padahal saat menulis, biarkan aja ide mengalir di kepala, sekali dibayangkan dan gak ngebiarin tangan berhenti. Mungkin bisa mengobati kecanggungan dalam menulis. BAiklah stop dulu kali ya curcolnya.

Minggu ini karena aku lagi pengangguran habis diputus kontrak kerja. Dalam belum juga kunjung dipanggil buat interview kerja setelah melamar ke beberapa perusahaan, jadilah iseng-iseng saya menata beberapa folder yang ada di new volume D. Folder pertama yang saya lirik yaitu lagu. Ya Allah ibarat kamar file lagu aku berantakan banget ada yang masih di folder download, di new volume D. Di beberapa folder yang numpuk-numpuk. Entahlah pokoknya ruwet banget. Akhirnya aku kumpulin semua, dan mulai menyusunya dalam kelompok menurut penynyinya, aku jadiin satu folder, supaya enak kalau-kalau mau langsung dengerin sambil nulis gitu, hehehehe. Nah kenapa aku bikin part-partnya soalnya aku pingin nulis biodata profil artisnya sama-sama beberapa list lagunya yang aku koleksi. Yang pertama penyanyi cantik bernama Cassadee pope ini, Yuk langsung cekidot aja J


CASSADEE POPE


Sumber :  selebmafia.com


Profil Lengkap Cassadee Pope
Nama lengkap : Cassadee Blake Pope
Tanggal Lahir : 28 agustus 1989  tepatnya West palm beach,Florida
Music Genre : Pop ,Country ,Rock
Instrument : Vocal ,Gitas,violin,Drum
Label : Universal music group,Republic nashville
Website : CassadeePope.com
Similar artist : Hey Monday, Taylor swift, Blake Shelton, All Time Low, Haley Williams, Avril Lavigne, Kelly Clarkson

Sedikit rangkuman perjalanan karir Cassadee Pope

Cassadee Blake Pope (lahir 28 Agustus 1989) adalah seorang penyanyi-penulis lagu Amerika, musisi. Wah multitalented banget kan. Gadis cantik satu ini merupakan vokalis dari band pop rock Hey monday , yang kabarnya saat ini hiatus pada Desember 2011. Dengan band ini ia merilis studio album . Cassadee Pope kemudian mengumumkan ia akan memuali karir solonya namun ia meyakinkan penggemar bahwa band *(Hey Monday) ini tidak “putus”.  Pada awal 2012, ia memainkan akustik tur solo pertamanya sebelum merelease album debut solo pada bulan Mei tahun 2012. Dia mengambil bagian dalam musim ketiga NBC The Voice dan dimahkotai pemenang pada 18 Desember 2012. Dia menjadi wanita pertama pemenang The Voice.

Awal karir ( 2008-2011)

Waktu ia masih di Wellington High School di Wellington, Florida, Cassadee membentuk band ‘Blake’ bersama Mike Gentile. Namun Proyek tersebut bubar sebelum ditandatangani dan pada tahun 2008, dia bersama Alex Lipshaw, Michael “Jersey” Moriarty, dan Elliot James mendirikan pop punk band ‘Hey Monday ‘. Hey monday merilis studio pertama mereka album, Hold On Tight , pada bulan Oktober 2008. Cassadee menulis dua lagu dan co-writter sembilan lagu lainnya. Dia muncul di fall Out Boy video untuk “Amerika Suitehearts”, dari album 2008 mereka Folie à Deux. Dia juga memberikan vokal untuk The Cab versi remix dari lagu mereka “Take My hand “yang muncul di Fall Out Boy mixtape, pada 2009.

Dia menjadi bintang tamu di theDegrassi: The Next Generation TV Film, Degrassi Goes Hollywood bersama dengan Pete Wentz. pada akhir tahun 2009 James keluar dari band. setelah itu mereka merilis EP pertama mereka ‘Beneath It All’ pada Agustus 2010. kemudian merilis album natal pertama mereka ‘The Christmas EP’ dirilis pada tanggal 6 Desember 2011. Setelah itu mereka langsung memutuskan untuk hiatus dan memutuskan untuk menjalankan karir sendiri

Solo karir (2012-sekarang)

Pada awal 2012, ia memulai solo pertamanya dan tur akustik di timur dan pantai barat. Dia merilis ‘Cassadee Pope EP’ pada tanggal 22 Mei 2012, yang menampilkan empat lagu; “original love “,” Secondhand Love”,” I Guess we’re Cool “, dan “Told You So”. Semua lagu ditulis oleh Cassadee sendiri. Ia mengikuti audisi untuk season 3 dari kompetisi menyanyi populer, The Voice di musim panas dan memiliki semua empat pelatih menawarkan dia tempat di tim mereka. Dia akhirnya memilih penyanyi country Blake Shelton menjadi mentornya.

Perfom on the voice

Blind Audition “Torn”
Battle Round “Not Over You” (v.s. Ryan Jirovec)
Knockout Round “Payphone” (v.s. Suzanna Choffel)
Live Playoff “My Happy Ending”
Saved (Public Vote) Top 12 “Behind These Hazel Eyes”
Top 10 “Over you”
Top 8 “Are You Happy Now?”
Top 6 “Stand” “I’m With You”
 Top 4 (Semi-Finals) “Stupid Boy”
Top 3 (Finals) “Over You” “Steve McQueen” (w/ Blake Shelton) “Cry”
Album Hold On Tight (2008)
Columbia/Decaydance Beneath It All (2010)
Columbia/Decaydance Candles – EP (2011)
Columbia/Decaydance The Christmas EP (2011)
Cassadee Pope EP (2012)
Self Released The Voice: The Complete Season 3 Collection,
Cassadee Pope (2012) Universal Republic Records

Yang ini maaf yah copy paste dari sumber ini 
Untuk yang mau kepoin artis cantik ini follow aja akunya di bawah ini:
Follow On Twitter @CassettesINDO
follow on Instagram @CassadeePopeID

Nah beberapa list yang aku miliki di folder Cassadee Pope sebagai berikut :
Ini ada yang merupakan lagunya sendiri juga performnya di the voice

·       Over You
·       I Guess We’re Cool
·       Wasting All These Tears
·       Told You So
·       Cry
·       Not Over You
·       Are You Happy Now
·       Payphone
·       I’m With You
·       Proved You Wrong
·       Easier To Lie
·       Secondhand
·       Stupid Boys
·       I Wish I Could Break Your Heart
·       Torn

Yah cuman punya segitu aja list nya, masih belum update lagu-lagu terbarunya. Tapi kalau gak salah saat aku searching beberapa fotonya di tahun 2016, ada post di youtube lagu terbarunya ada yang judulnya summer . Cek sendiri ya di sini videonya di sini

Semua lagu-lagunya di list menurut aku enak-enak banget. Sangat direkomendasikan. Suaranya Cassadee Pope tuh enak banget, kayak ada khas-khasnya cewek banget, suara uniknya bisa langsung kalau dikenali, kalau musisi bilang, suarannya berkarakter gitu. Sekali denger aku langsung ketagihan pingin dengar lagi. Hehehehe

Yah pertama kali kenal sama suara emasnya Cassadee Pope adalah saat aku dengerin lagunya Wasting All The Tears. Suaranya yang khas dan powerfull banget di lagu itu membuat aku langsung browsing lagu-lagunya yang lain. Lalu aku baru tahu kalau dia adalah juara pertama dari ajang pencarian bakat yaitu The Voice. Pantes aja suaranya amazing banget.


Contohnya I’m With You yang di performnya dia nyanyi sama sang empunya lagu loh Avril Lavigne. Beneran enak banget suara mereka berdua.

Yang di blind Audition the voice dia nyanyi lagu Torn, di sana keempat juri milih dia dan langsung balik badan. Ada moment dimana Cassadee Pope menangis bahagia. Bikin aku ikut terharu juga.

Lagu irama cepet yang nge-beat kayak not over you, i guess we’re cool juga gak kalah enak. Dia bisa membuat lagu orang lain seolah milik dia sendiri saat menyanyi lagu dengan cara dan gayanya sendiri. Top banget buat Cassadee Pope.

Tapi lagu yang paling buat aku menguras air mata saaat lagi galon  ngederinganya yaitu Told You So wehehehehe pingin banget bisa cover sama gitar. Tapi Sayang banget aku gak bisa main gitar wkwkwkwk. Jadilah ini adalah lagu terfavorit aku.

Udah dulu ya temu kangennya di postingan aku. Yaelah kayak ada ya kangen aja. Padahal blognya juga jarang dikunjungin orang hehehehe ups. Oke jangan luoa comment di bawah ya, jika kebetulan buka lapak saya ya. Siapa tau kita bisa menegnal satu sama lain. Kata orang “Tak kenal maka tak sayang” Cieeee hehehehe ya udahlah tambah ngelantur nih omomnganya. Salam sayangku untuk kalian semua tunggu part ke dua dari postingan ini ya J. Jangan lupa bahagia





 Sumber : www.metrolyrics.com

 Sumber : theslanted.com








Senin, 08 Agustus 2016

Kompetesi Menulis Cerpen #MyCupOfStory "E'mily's Coffe"

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen #MyCupOfStory Diselenggarakan oleh GIORDANO dan Nulisbuku.com


Emily’s Coffe



Sumber Gambar : www.shutterstock.com 


Setiap masalah pasti ada solusinya. Memikirkan jalan terbaik dari penyelesaianya adalah tugas setiap orang. Aku melakukanya dengan hati yang tentram. Pikiran yang tenang. Dan secangkir kopi yang nikmatnya tiada tara. Kopi dengan air panas membuatku tergila-gila, karena aromanya lebih bisa kunikmati dari uap yang menguar di permukaanya. Kopi dengan campuran es batu adalah favoritku, karena ia adalah tetes hujan yang membasahi kerongkongan, bahkan nikmat kelegitanya masih tertinggal di sela-sela mulut. Tak dipungkiri, aku telah menjatuhkan pilihan minuman terbaikku pada kopi. Apapun itu racikanya mau kopi tubruk, cappuccino, Espresso, Frappe dan lain-lain semuanya tak pernah bosan untuk kucicipi. Karena setiap jengkal lidahku selalu menikmati keindahan rasanya.

“Eh Mil, nanti sore, loe mau ikut ke kedai kopi itu lagi gak?” suara Soraya menghentikan aktifitasku saat bercengkrama  dengan minuman favoritku ini. Ya aku tengah menikmati frappuccino di siang hari  yang panas , sambil mengedit naskah milik Anthony. Tatapanku yang semula fokus pada layar laptop, teralihkan dengan pandangan Soraya pada gelas frappe ku yang berembun. Terlihat ia meneguk ludahnya saat melihat aliran sedotan yang mengalir perlahan menuju mulutku.

“Boleh aja” ucapku singkat sambil segera menyembunyikan minumanku di belakang. Diam-diam aku tersenyum jahat melihat ia menyeringai akan tingkahku barusan.

“Yaelah, pelit banget loe Mil, minta dikit dong, haus nih.” ujarnya hampir saja mencapai gelas di belakangku. Secepat kilat kutahan tanganya, dan kami mulai beradu pandang dengan tajamnya. Soraya memicingkan matanya, sejurus kemudian ia berusaha membuatku terkecoh dengan gerakan tanganya yang seolah ingin menjatuhkan kekasihku si frappe ke lantai. Aku yang tak ingin gelas itu jatuh segera melepas cengkraman, dan berhasillah ia meluruskan niatnya untuk mencuri frappuccinoku. Oh lihatlah ia menyedot terlalu banyak, hingga kulihat isi dari gelasnya  yang sudah berkurang setengah. Menikmati kopi seharusnya dilakukan sedikit demi sedikit, agar sensasinya terasa luar biasa. Mungkin kalian pikir aku lebay. Tapi itulah satu-satunya penyembuhku di kala stress. Stress karena mengedit naskah novel
“Perempuan di ujung kota” milik Anthony yang mulai gak kelar-kelar. Dan aku yang juga ingin terjun sebagai penulis, tapi masih belum punya nyali. Satu lagi masalah adikku yang ingin menikahi kekasihnya tapi hingga kini aku masih mengusahakan biayanya. Padahal  kakaknya ini belum pernah merasakan aktivitas dari mencintai dan dicintai. Baiklah pikiranku  mungkin agak konslet karena kelamaan jones.

“Teganya kamu berselingkuh dengan pacarku frappe, huhuhuhu” ujarku dengan pura-pura menangis.

“Ya ampun, gue baru tahu kalo Emily udah gak suka cowok lagi dan memulai hubunganya dengan segelas kopi.” ejek Soraya sambil tertawa kegirangan melihatku yang sukses cemberut dengan candaanya barusan. Apa maksudnya aku gak suka cowok, memangnya aku udah gak normal. Tanpa rasa berdosa ia menyeruput lagi frappuccinoku, tinggal seperempat gelas.

“Sudah cukup, jangan lakukan perselingkuhan ini di depanku lagi.” balasku bangkit hendak meraih tangan Soraya, namun sebuah lengan milik orang lain yang tampak familiar menahannya. Pandanganku langsung teralihkan pada mata coklat yang tepat berada di depanku. Sang empunya tetap menatapku intens, hingga kemudian tanganya mendarat di wajahku, mengusap sesuatu yang ada di atas mulut.

“Kalo minum itu yang cantik dikit dong, kumis kamu tuh belepotan kena krim.” Ucapnya cuek. Aku minum kopi sama sedotan kok, mana mungkin krimnya sampai ke mulut segala. Sebelum aku sempat mengelak ia mengalihkan pandanganya pada Soraya. Baiklah, untuk sejenak cowok bernama Anthony ini memang selalu membuatku baper. Dengan tingkahnya yang kadang selembut kapas dan tiba-tiba berubah jadi segarang macan. Oleh karena itu di dekatnya jantungku jadi sering deg deg an. Entah karena jengkel melihat dia yang  terkadang kejam menyiksaku dengan kata-katanya. Atau memang ada sesuatu yang lain?

“Kopi lagi?” Ia menoleh padaku seolah butuh jawaban.

“Iya nih, semenjak kita pergi ke kedai kopi di seberang jalan itu, Si Emily jadi tergila-gila sama kopi, kayaknya dia lagi kecantol tuh sama cowok barista ganteng yang minjemin aku payung kemarin,  Oh andai aja gue masih belum ketemu Roby, mungkin gue gebet juga tuh cowok hahahahaha.” Dasar nenek sihir ucapku dalam hati, bukanya aku sudah mencintai kopi dari dulu bahkan sebelum mengenal dia. Dan lagi-lagi tanpa menggubris omongan Soraya, Anthony malah menatapku semakin dalam. Memangnya ada apa? Butuh jawaban lagi?  Aku hanya mengernyitkan dahi dan memutar bola mata, kembali fokus pada naskah yang kuedit.

“Apanya yang mau digebet” terdengar suara horor Roby yang tiba-tiba saja sudah ada di belakang Soraya. Gadis itu kelihatan gelagapan dengan mata terbelalak kaget melihat kehadiran Roby. Aku yang menikmati adegan itu, tak bisa menyembunyikan gelak tawa.

“Udahan yuk bercandanya, gak pada bosen apa di kantor terus, ini udah jam pulang, kita kumpul ke kedai kopi dulu aja, aku yang traktir.” sanggah Anthony meredam suasana. Eh tunggu, mendengar kata “traktir” telingaku sudah berada pada posisi awas dan mulutku bergerak siaga untuk bilang.

“Aku ikut!” ucapku bersemangat.

“Eh bukanya, loe sendiri yang bilang mau lembur.” cegah Soraya dengan cepat, tatapan sinis langung kulayangkan tepat di matanya, dengan isyarat  rahasia aku bilang padanya “Kata Siapa”, ia bergidik ngeri melihat tingkahku. Aku menghela nafas panjang dan memandang Anthony yang ternyata lebih dulu menatapku.

“Capeklah aku edit naskah terus, sekali-kali yang punya novel sediain aku kopi gratis buat penyemangat, hehe” ucapku sambil bersandar di bahunya dan menggerakkan alisku turun naik. Tapi alih-alih merespon, ia malah mengacuhkanku dan meninggalkan ruangan lebih dulu. Apaan itu tadi? Tuh kan, sudah kubilang Anthony itu sikapnya lebih garang dari macan.

“Sabar ya, sebenarnya diam-diam Anthony itu perhatian loh sama loe, Mil” ujar Roby menepuk pundakku sambil mengacungkan jempol. Aku memang sudah lama jadi editornya Anthony, jadi orang-orang menganggap kita lebih dari teman. Padahal nggak ada hubungan apapun di antara kita, sahabat aja nggak apalagi pacar. Kelihatanya dia cuma menganggapku sebatas rekan kerja saja. Nasib... nasib... Eh memangnya aku ngarep banget ya sama dia.
***

“Emangnya ada acara apaan nih, loe nyuruh kita kumpul di sini.” ucap Roby membuka awal pembicaraan.

“Kemarin paman gue yang punya perkebunan kopi di Toraja, minta tolong gue buat ngurus beberapa urusan di sana. Nah sekalian liburan kantor, emangnya kalian nggak mau wisata ke Toraja.” Aku hampir saja menyemburkan isi mulut penuh espresso ke wajah Soraya, jika saja aku tak bersusah payah menelanya. Wisata ke Toraja? Ini baru yang namanya amazing! . Dari dulu aku pingin banget menikmati kopi Toraja. Aku ingin menikmatinya langsung di tempat dimana kopi ini dilahirkan.

“Mau mau!” ucapku dengan ambisius.

“Iya, iya gue juga mikir lo pasti antusias banget pingin ke Toraja. Itung-itung bisa jadi bahan riset buat tulisan loe juga kan? Katanya mau nulis, pertama-tama angkat aja sesuatu yang sudah menjadi favorit loe dari dulu yaitu kopi. Itu cenderung akan mempermudah loe dalam pengerjaanya.Jangan terlalu mikirin edit lah, bentar lagi itu udah kelar koq, loe cuman lagi galau sama pernikahan adik loe kan? Makanya gak selesai-selesai” Mataku berbinar-binar mendengar penjelasan Anthony. Sekarang dalam pandanganku ada efek berkas-berkas sinar di sekeliling tubuh Anthony.

“Cieee cieee ternyata Anthony perhatian banget sama Emilly”

“Gue juga bilang apa Anthony itu diam – diam merhatiin Emily.” Dua sejoli itu masih sibuk memperdebatkan perasaan Anthony terhadapku. Tapi aku sudah tak sabar ingin segera pergi kee Toraja. Toraja I’m coming.

“Apaan sih lo berdua, berisik aja!” Dari sudut mataku dapat kulihat rona merah di muka Anthony. Apa mungkin macan galak ini bisa malu juga?
***

“Yeeee kita sampai di Torajaaaaa!” teriakku lantang, saking senangnya melihat Tanah Toraja.

“Eh, jangan teriak-teriak malu dilihat orang” bisik Anthony tepat di telingaku. Benar juga ini masih di jalan raya dan aku berteriak seperti orang gila. Beberapa orang bahkan sudah melayangkan tatapan heranya padaku, bisa-bisa mereka semua akan menangkapku.

Kami dijemput oleh mobil pick up milik paman Anthony, karena jaraknya juga sudah lumayan dekat. Semilir angin membelai bebas rambut ikalku yang sengaja kukuncir ekor kedua. Menikmati pemandangan desa yang sangat asri, memanjakan mata kecilku yang memang merindukan pedesaan. Hidungku juga menikmati oksigen segar yang memenuhi alam asri ini. Jika begini ceritanya aku akan bersemangat sampai akhir wisata nanti. Namun sepertinya semangatku tak menulari Soraya yang dari tadi hanya bergelayut manja di lengan Roby karena perutnya terasa mual. Ia memang baru kali ini melakukan perjalanan sejauh ini. Sedangkan aku pernah sekali pergi ke Pontianak bersama Anthony. Tentunya masih sebatas urusan pekerjaan.

Selama perjalanan menembus perkebunan kopi. Paman Anthony banyak melakukan penjelasan mengenai jenis dan kelebihan dari kopi Toraja. Aku tanpa jenuh dengan seksama mendengarkan semua poin penting yang disampaikan, dan tanpa ragu bertanya.

“Eh, udah puas belum sama penjelasan paman gue.” Ujar Anthony menyapaku yang tengah melamun di pinggir kebun, duduk di sebuah kursi yang ternaungi pohon besar yang rimbun. Aku hanya tersenyum menjawab pertanyaanya. Namun mataku dengan sigap melihat tanganya yang menenteng dua gelas kopi hitam. Uapnya seakan menjelma seperti tangan yang melambai-lambai padaku. Anthony yang mengerti keinginanku segera menyodorkan satu gelas di tangan kananya . Tanpa basa-basi, aku segera menerimanya dengan hati hati, meyeruputnya pelan-pelan dan menghirup aroma magisnya. Wow... ini minuman paling istimewa yang pernah kucicipi.

“Apa sih arti kopi dalam hidup kamu?” ucap Anthony sejurus kemudian.  Aku yang sedari tadi asyik menikmati udara sore itu, memandang wajah Anthony. Entah mengapa aku melihat kedamaian di sana yang sejenak membuatku tenang.

“Apa ya? Bagi orang dia itu mungkin cuma minuman, tapi bagi aku ia seperti obat alami yang membuat suasana hatiku kembali tenang. Saat meminumnya, secara tidak sadar semua saraf-sarafmu yang tegang akan rilex sejenak. Seolah menyelesaikan sebuah keinginan yang belum terpuaskan. Terasa sangat lega setelah meminumnya” ucapku sambil menyeruput lagi  kopi di tangan, dan menghembuskan nafas panjang, mempraktekkan hal yang barusan kujelaskan pada Anthony

“Oh ya? Kamu gak takut sakit maagh kebanyakan kopi.”

“Hei...hei meskipun dia salah satu favoritku, aku juga harus hati-hati dalam mengonsumsinya. Paling tidak aku bisa tetap menikmatinya dan tidak pernah dirugikan olehnya. Yah meskipun aku memang sedikit kecanduan, sih, hehehehe” Kami tertawa bersama-sama, tapi pada saat itu kami baru menyadari.

“Eh sejak kapan kita ngomongnya jadi aku-kamu an segala.” Ucapku dan Anthony beberengan membuat kami jadi malu sendiri dan tak berani melihat satu sama lain. Hanya beberapa detik kemudian Anthony tergelak.

“Kita kayak anak SMA aja ya. Padahal umur juga udah 25 tahun.”  Aku tersenyum membenarkan omonganya barusan.

“Kalau aku boleh tanya, kopi apa yang kamu suka untuk memulai hari di awal pagi yang cerah?”

“Emh, apa ya? Mungkin latte dengan art bertuliskan happy” ucapku asal untuk merespon pertanyaanya.

“Maka aku akan menjadi Latte itu untukmu. Emnjagamu agar tetap happy setiap saat” ujar Anthony seraya mengacak rambutku pelan dengan senyuman manisnya yang  mungkin setara dengan cappuccino buatan barista di kedai kopi langganan kami. Hanya saja ia lebih istimewa dan spesial, sehingga mampu membuat pipiku memanas menahan perasaan cinta yang terpendam layaknya kelegitan kopi favoritku.